Ini Mobil Mini Kencang dari India

New Delhi, KompasOtomotif – Mobil mini ala India, Tata Nano, mendapatkan sentuhan “magis” dari rumah modifikasi asal India, JA Motorsport. Predikat sebagai mobil termurah sejagat membuat spesifikasi Nano hanya sebatas cukup, namun sistem gerak roda belakang yang dimiliki dijadikan modal modifikasi ke arah mobil performa.

Disebut Super Nano, karena spesifikasi kini jauh berbeda dari model standar pabrikan. Mesin 2-silinder 624cc diganti jantung pacu 1.3L yang sanggup menghasilkan 230 tk. Posisi mesin kini berada di bawah jok belakang. Total tenaga melonjak hampir 200 tk dari sebelumnya, kecepatan maksimal menyentuh 190 kpj. Klaim mobil termurah kini berganti mobil mini kencang dari India.

IndianautosblogSuper Nano sanggup digas hingga 190 kpj.
Mengiringi besaran tenaga, aerodinamis Super Nano diperkuat bodi kit. Meski tidak diterangkan mobil ini sanggup dipakai di trek ataupun legal jalan raya, roll bar tipe bolt on menjadi kelengkapan standar. “Hiasan” kabin tidak hanya itu, ada banyak material serat karbon pada jok, kemudi, dan tuas transmisi.

Menganalisa dari posisi keempat ban yang melebar, bisa disimpulkan ada perbaikan pada sasis. Kaki-kaki juga dibekali sistem pengereman cakram di semua roda.
Semua yang berkualitas butuh biaya, JA Motorsport mengaku menghabiskan 2,5 juta rupee atau sekitar Rp 500 juta untuk membuatnya menjadi nyata. Padahal dengan dana segitu bisa dapat 12 Nano paling murah.

Related Posts:

Mencoba Teknologi Anti Tabrak All-New Mazda2

Bogor, KompasOtomotif – PT Mazda Motor Indonesia (MMI) memberikan kesempatan lebih luas kepada jurnalis otomotif untuk merasakan semua fitur dan teknologi yang dibenamkan pada All-New Mazda2. Sesi khusus diberikan dalam serangkaian test drive di Sirkuit Sentul, Bogor, (10/12/2014).

Salah satu fitur yang membuat KompasOtomotif tergelitik untuk mencobanya adalah Smart City Brake Support (SCBS). Fitur ini mencegah mobil menabrak objek yang ada di depan jika pengemudi lengah tidak menginjak rem.

SCBS aktif berkat near-infrared laser sensor di kaca depan. Alat ini akan membaca kondisi jalan di depan mobil, lalu dikirimkan ke ”otak” mobil untuk memberikan reaksi jika dibutuhkan. Sensor ini akan mengaktifkan rem secara otomatis jika sudah terlalu dekat dengan kendaraan di depannya.

Agak ngeri mencobanya, meski objek sebagai simulasi di depannya bukan mobil betulan. MMI menyiapkan papan bergambar mobil yang aman jika benar-benar ditabrak. ”Area ini adalah simulasi kondisi yang sering ditemui para pengendara khususnya saat driving di dalam kota,” ujar Bonar Pakpahan, Product Planning Expert MMI.

MenyundulKejadian tabrak dari belakang (sundul) karena pengemudi lengah sering terjadi. Biasanya hal ini terjadi karena pengemudi memainkan ponsel, atau sedang asyik berbicara dalam keadaan macet. Mobil tanpa terasa menyelonong dan akhirnya menyundul mobil di depannya.

Dengan SCBS, kejadian tabrak belakang tidak akan terjadi, dengan catatan, mobil masih dalam kecepatan minimal 4 kpj dan maksimal 30 kpj.

KompasOtomotif mencoba menyimulasikannya dengan tidak menginjak rem sama sekali saat ada objek di depan. Pedal gas dan rem dilepas, lalu membiarkan mobil berjalan dengan posisi tuas transmisi pada ”D”.

Setelah mendekati objek di depan dan hanya tersisa tak sampai 10 cm, All-New Mazda2 mengerem dengan sendirinya. Bahkan dari getarannya, sangat terasa ABS juga ikut aktif. Objek di depan pun tidak tertabrak.

Meski demikian, setelah berhenti, pengemudi wajib menginjak rem, karena setelah tiga detik mobil berhenti, mobil akan kembali berjalan.

Related Posts:

Persiapan Pameran Industri Otomotif dan Aksesori dari 21 Negara

Jakarta, KompasOtomotif - Pameran industri otomotif, bus, truk, aksesori, dan kendaraan niaga (INAPA) siap kembali digulirkan, memasuki tahun ketujuh selama diselenggarakan di Indonesia. Inapa 2015 mulai digelar 18-21 Maret, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

INAPA tahun depan dipastikan bakal lebih meriah dengan lebih dari 1.000 peserta, hadir dari 21 negara. Pameran ini memaksimalkan luas area yang mencapai 45.000 meter persegi dengan menargetkan 35.000 pengunjung dari kalangan profesional.

"INAPA telah diakui sebagai pameran otomotif paling berpengaruh di ASEAN, merupakan pilihan profesional untuk OEM dan penjualanaftermarket. Sementara itu, IIBT juga telah diakui sebagai pameran khusus bus, truk dan kendaraan niaga ternama di Indonesia yang bekerja sama dengan ASKARINDO (Asosisasi Karoseri Indonesia) sebagaihosted," jelas Baki Lee, Direktur PT GEM Indonesia, dalam siaran persnya, Rabu (11/12/2014). 

Dengan tema "Peranan Pameran IIBT dan INAPA 2015 mendorong pertumbuhan Industri Karoseri dan Komponen Otomotif Nasional”, diharapkan pameran semakin memperkokoh industri karoseri dan industri pendukung otomotif di Indonesia.

INAPA juga bertujuan mempertemukan peserta dan pengunjung pameran dari kalangan profesional, baik dari lokal maupun internasional. Selain itu, pameran juga bermanfaat memperluas pasar dengan Indonesia sebagai salah satu sasaran pasar potensial dunia untuk industri otomotif, logistik, pertanian, kehutanan, pertambangan, konstruksi, minyak & gas, transportasi, milliter dan pertahanan sipil, pergudangan, dan rumah sakit.

Related Posts:

Pol Espargaro Sambangi Pebalap Muda di Sentul

Bogor, KompasOtomotif - Pebalap MogoGP dari tim Yamaha Monster Tech 3, Pol Espargaro berkunjung ke Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/12/2014). Kedatangan pebalap asal Spanyol ini semula mengikuti ajang balap Yamaha ASEAN Cup Race, kelas ST 250 mengendarai versi balap dari R25.

Tapi, karena kondisinya fisiknya tidak fit, rencana ini urung dilalukan. "Sebenarnya saya ingin sekali ikut balapan, tapi kaki saya masih cedera. Jadi, masih harus pemulihan," jelas Espargaro di Sentul kepada wartawan.

Kehadiran Espargaro di ajang balapan satu pabrikan ini, salah satunya untuk mendukung para bakat pembalap muda dari wilayah Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipinda, dan Jepang. Sementara Sakura, produsen knalpot di Indonesia menjadi sponsor utama datangnya pebalap muda itu ke Indonesia.

Aristarkhus, Manajer Pemasaran PT Sakura Java Indonesia menjelaskan, Espargaro akan hadir dua hari penuh selama ajang Yamaha ASEAN Cup Race 2014 bergulir. Selama ajang berlangsung, Erpargaro akan terlibat dalam serangkaian promosi, karena sepeda motor balap tim Yamaha Monster Tech 3, mulai musim 2015 akan menggunakan knalpot dari Sakura.

"Akan ada sesi foto, wawancara, dan sebagainya, sebagai bagian promosi produk knalpot terbaru kami," jelas Aris.

Related Posts:

Ambisi Jerman Menjadi Pasar Mobil Listrik Terbesar Dunia

Berlin, KompasOtomotif - Kanselor Jerman Angela Merkel menyatakan bahwa negaranya perlu memperbanyak insentif demi mencapai target populasi 1 juta unit mobil listrik pada 2020. Ambisi ini disampaikan untuk menjadikan Jerman sebagai salah satu negara paling ramah lingkungan di dunia.
"Masih banyak yang harus dilakukan. Kita lihat subsidi apa lagi yang dibutuhkan, kami harus bicara dengan negara bagian Jerman soal ini," jelas Merkel di Berlin, dilansir Bloomberg (2/12/2014).
Saat ini, ambisi Merkel masih jauh di bawah angka yang ditetapkan, karena insentif yang relatif minim ketimbang negara tetangga. Di Perancis misalnya, konsumen yang membeli mobil beremisi rendah menerima tanggungan 6.300 euro (lebih dari Rp 95 juta) untuk meringankan harga produk yang lebih mahal ketimbang mobil konvensional.
Contoh lain, penjualan mobil listrik di Jerman pada 2013 hanya tercatat 7.600 unit sedangkan permintaan di Perancis sudah dua kali lipat, mencapai 14.400 unit, meskipun penjualan meningkat tahun ini hingga 68 persen.
"Kami masih jauh dari target menjadikan Jerman sebagai pasar terdepan untuk mobilitas listrik. Pemerintah perlu mengambil langkah pasti," beber Matthias Wissmann, Presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA). Insentif berupa pembebasan pajak perusahaan untuk mobil listrik, bisa jadi salah satu alternatif.
Merkel berupaya mengurangi emisi dengan mendorong industri otomotif memproduksi lebih banyak mobil listrik ketimbang Perancis, Jepang, atau Amerika Serikat. Pabrikan otomotif Jerman sudah berkomitmen akan melepas 17 model mobil listrik hingga akhir 2014. Selanjutnya, masih ada 12 model lainnya menyusul di 2015, menurut VDA.
Keuntungan KhususMerkel melalui jajaran kabinet, September lalu, menawarkan pembeli mobil listrik di Jerman akan menerima keuntungan khusus. Pengguna mobil listrik, fuel cell, dan hibrida plug in diperbolehkan melintas di jalur khusus bus dan parkir gratis, sehingga meringkankan biaya operasional konsumen.
Henning Kagermann, mantan bos SAP yang menangani proyek mobil listrik pemerintah, mengatakan bahwa total populasi mobil listrik di Jerman saat ini diperkirakan 24.000 unit. Negara ini juga mempunyai 4.800 titik lokasi pengisian baterai.
Menteri Perhubungan Jerman Alexander Dobrindt menyatakan, Jerman akan menambah 400 titik pengisian baterai baru di area peristirahatan sepanjang jalan tol, sehingga memungkinkan pengguna mobil listrik berpergian naik mobil listrik hingga ke luar kota. 
"Kami butuh infrastruktur pengisian baterai super di mana Anda bisa mengisi ulang baterai dari nol hingga 80 persen dalam 15 menit," jelas Stefan Bratzel, Direktur Pusat Manajemen Otomotif di Universitas Bergisch Gladbach, Fakultas Ilmu Pengetahuan Terapan, di Jerman.
"Pemerintah bisa membantu dengan menyeragamkan 'colokan' di semua mobil dan stasiun pengisian baterai, sehingga fasilitas itu bisa digunakan oleh merek mobil mana saja," imbuh Bratzel.
Beberapa mobil ramah lingkungan yang jadi andalan di Jerman adalah i3 dari BMW, Smart ForTwo dari Daimler, Mercedes-Benz B-Class, Volkswagen Golf, dan Up. Model baru yang masuk ke segmen ini, adalah Tesla Model S dan Nissan Leaf.
Pada musim panas tahun ini, pemerintah Jerman akan melakukan pembicaraan lanjutan di Berlin mengenai arah kebijakkan mobilitas elektrik yang ditargetkan Merkel.

Related Posts: